Nama : Andrew J.O Oroh
NIM : 1308021
Pa Deki, ini andrew, pak, quiz kmrn saya tidak masuk karena saya lagi sakit...
pak....Berikut ini saya posting Quiz susulan saya...
1. Manakah di bawah ini yang termasuk media broadcast?
a. Cable provider b. Cable data
c. Flasdisk d. Calculator
2. Mengapa tarif GSM lebih mahal dibandingkan tarif CDMA?
a. Karena harus bayar pajak
b. Karena CDMA menggunakan tarif lokal
c. Karena GSM harus membayar SLI dan SLJJ
d. Karena GSM memiliki banyak BTS
3. Satu pihak bertambah tapi tidak mengurangi pihak lain. hal ini disebut sebagai..
a. Zero sum
b. positive sum
c. One sum
d. great sum
4. Apa singkatan dari PSTN?
a. Pusat Sistem Teknologi Network
b. Pusat Sistem Telepon Nagrek
c. Plain Sistem Telepon Network
d. Plain System Telephony Network
5. Siapa penemu CAP's pertama...
a. Peter Shumacher
b. Kiwiit Melbourne
c. Peter Kiwiit
d. Peter mark Kiwiit
mohon di terima pak Quis susulan saya.
sekian dan terimakasih.
Thursday, May 07, 2009
Wednesday, May 06, 2009
Losing By Winning: Wireless License Auctions
Di Amerika perkembangan Industri Telematika yang paling mencolok adalah pertumbuhan dari layanan wireless. Pada awal tahun 1980an mobile phone masih jarang dan masih banyak yang menggunakan telepon kawat, bahkan US adalah pemakai terbanyak jasa telepon ini.
Tahun 1990 Industri komunikasi wireless sangat cepat bekembang di Amerika sehingga mendorong para regulator untuk bisa melihat/mengikuti bisnis ini.
Original License Lotteries Led to Farcical Resale
Sebelum jaringan seluler komersil bisa diratakan atau diatasi, seseorang telah menentukan siapa yag akan mengoperasikan mereka(jaringan komersil seluler) yaitu FCC. FCC menyatakan bahwa kompetisi akan memberi keuntungan kepada para konsumen, FCC memutuskan membuat suatu sistem duopoly dengan dua lisensi di setiap area.
1. Lisensi “A-side” atau Wireless
2. Lisensi “B-side” atau Wireline
Sistem tersebut masih bersifat untung-untungan, mereka harus mempunyai suatu investasi yang besar atau modal yang besar untuk memperluas jaringan mereka. Pada mulanya FCC mencoba untuk memegang kompetisi tersebut sepenuhnya untuk menentukan mana yang akan mendapat lisensi “A-side” dan lisensi “B-side” tapi mereka tidak bisa menanganinya atau mengatasinya, sehingga konsumen yang mendapatkan lisensi terdorong untuk menjual lisensi mereka untuk mendapatkan keuntungan karena saat itu lisensi masih tidak terlalu penting.
The Top Cellular Networks Grew to Profitability
Di saat telepon seluler mulai dipasang, Lisensi menjadi lebih berharga begitu perusahaan memiliki lisensi. Misalnya, Metromedia yang telah memiliki suatu RCC utama yang sudah mendapat lisensi “A-side” di beberapa kota besar, mencakup Washington dan Boston.
Pada tahun 1987, Metromedia menjual saham wireless mereka kepada Southwerstern Bell (kemudian disebut SBC corp) yang memegang B-side lisensi di beberapa negara bagian. Adapun negara-negara di Eropa yang mempunyai aturan sendiri, mereka menghadiahi lisensi ke negara luas dan bekerja untuk menyelaraskan sistem mereka.
Network Go Digital
Di tahun 1990an, sistem analog sudah digantikan oleh sistem seluler digital. Di Eropa, suatu perusahaan multinasional membentuk grup yang dikenal dengan Group Speciale Mobile pada tahun 1987. Mereka membuat suatu standard yang telah digunakan di kebanyakan negara-negara di seluruh dunia yang kemudian disebut GSM (Global System for Mobile) yang merupakan suatu sistem digital berdasarkan TDMA(Time Divison Multiple Access).
Auctions as a Fair Way to Allocate Scarce Spectrum
Awal tahun 1990an, kongres US nmenyatakan bahwa lisensi telepon wireless telepon itu berharga dan mewajibkan supaya setiap perusahaan memiliki lisensi. Sepanjang akhir tahun 1980 sampai awal tahun 1990, suatu industri rakyat di Washington yang membantu menentapkan lisensi wireless, dihadiahi Lotre. Dan tentu saja pemenang lotre tersebut akan segara melelang lisensi mereka kepada penawar terbesar.
The PCS Auction Was a Success
Lelang bandwith mungkin berkembang antara Desember 1994 dan Maret 1995. FCC mulai melelang wide band personal communications service(PCS) Lisensi.
PCS dioperasikan pada frekuensi yang lebih tinggi (1850-1999 Mhz)
dibanding seluler (825-894 Mhz), tetapi cukup banyak yang masih menggunakan aplikasi seluler.
“3G” Combined the Allure of Both Internet and Wireless
Digitisasi/pendigitan telepon wireless via 2G telah dilihat oleh beberapa orang dalam dan investor sudah tidak menarik perhatian lagi. Akan tetapi pelanggan masih puas dengan layanan tersebut meskipun hanya dengan layanan suara saja. Oleh karena itu penyedia peralatan mencari cara untuk meningkatkan mutu dan layanan baru untuk dijual kepada pelanggan mereka, disertai dengan boomingnya penggunaan internet saat itu. Sehingga mereka menemukan generasi telepon terbaru yaitu 3G jaringan yang mempunyai data bandwith dengan jaringan wireline dan IP(Internet Protocol).
Bachman Sabar
1408013
Tahun 1990 Industri komunikasi wireless sangat cepat bekembang di Amerika sehingga mendorong para regulator untuk bisa melihat/mengikuti bisnis ini.
Original License Lotteries Led to Farcical Resale
Sebelum jaringan seluler komersil bisa diratakan atau diatasi, seseorang telah menentukan siapa yag akan mengoperasikan mereka(jaringan komersil seluler) yaitu FCC. FCC menyatakan bahwa kompetisi akan memberi keuntungan kepada para konsumen, FCC memutuskan membuat suatu sistem duopoly dengan dua lisensi di setiap area.
1. Lisensi “A-side” atau Wireless
2. Lisensi “B-side” atau Wireline
Sistem tersebut masih bersifat untung-untungan, mereka harus mempunyai suatu investasi yang besar atau modal yang besar untuk memperluas jaringan mereka. Pada mulanya FCC mencoba untuk memegang kompetisi tersebut sepenuhnya untuk menentukan mana yang akan mendapat lisensi “A-side” dan lisensi “B-side” tapi mereka tidak bisa menanganinya atau mengatasinya, sehingga konsumen yang mendapatkan lisensi terdorong untuk menjual lisensi mereka untuk mendapatkan keuntungan karena saat itu lisensi masih tidak terlalu penting.
The Top Cellular Networks Grew to Profitability
Di saat telepon seluler mulai dipasang, Lisensi menjadi lebih berharga begitu perusahaan memiliki lisensi. Misalnya, Metromedia yang telah memiliki suatu RCC utama yang sudah mendapat lisensi “A-side” di beberapa kota besar, mencakup Washington dan Boston.
Pada tahun 1987, Metromedia menjual saham wireless mereka kepada Southwerstern Bell (kemudian disebut SBC corp) yang memegang B-side lisensi di beberapa negara bagian. Adapun negara-negara di Eropa yang mempunyai aturan sendiri, mereka menghadiahi lisensi ke negara luas dan bekerja untuk menyelaraskan sistem mereka.
Network Go Digital
Di tahun 1990an, sistem analog sudah digantikan oleh sistem seluler digital. Di Eropa, suatu perusahaan multinasional membentuk grup yang dikenal dengan Group Speciale Mobile pada tahun 1987. Mereka membuat suatu standard yang telah digunakan di kebanyakan negara-negara di seluruh dunia yang kemudian disebut GSM (Global System for Mobile) yang merupakan suatu sistem digital berdasarkan TDMA(Time Divison Multiple Access).
Auctions as a Fair Way to Allocate Scarce Spectrum
Awal tahun 1990an, kongres US nmenyatakan bahwa lisensi telepon wireless telepon itu berharga dan mewajibkan supaya setiap perusahaan memiliki lisensi. Sepanjang akhir tahun 1980 sampai awal tahun 1990, suatu industri rakyat di Washington yang membantu menentapkan lisensi wireless, dihadiahi Lotre. Dan tentu saja pemenang lotre tersebut akan segara melelang lisensi mereka kepada penawar terbesar.
The PCS Auction Was a Success
Lelang bandwith mungkin berkembang antara Desember 1994 dan Maret 1995. FCC mulai melelang wide band personal communications service(PCS) Lisensi.
PCS dioperasikan pada frekuensi yang lebih tinggi (1850-1999 Mhz)
dibanding seluler (825-894 Mhz), tetapi cukup banyak yang masih menggunakan aplikasi seluler.
“3G” Combined the Allure of Both Internet and Wireless
Digitisasi/pendigitan telepon wireless via 2G telah dilihat oleh beberapa orang dalam dan investor sudah tidak menarik perhatian lagi. Akan tetapi pelanggan masih puas dengan layanan tersebut meskipun hanya dengan layanan suara saja. Oleh karena itu penyedia peralatan mencari cara untuk meningkatkan mutu dan layanan baru untuk dijual kepada pelanggan mereka, disertai dengan boomingnya penggunaan internet saat itu. Sehingga mereka menemukan generasi telepon terbaru yaitu 3G jaringan yang mempunyai data bandwith dengan jaringan wireline dan IP(Internet Protocol).
Bachman Sabar
1408013
Sunday, May 03, 2009
tugas susulan
Nama : Denny
NIM : 1408008
Pa Deki, quiz kmrn saya tidak masuk karena bangun kesianngan dan juga stlh itu langsung jadi panitia open house.. Thx... ^^ Berikut ini saya posting Quiz susulan saya...
1. Manakah di bawah ini yang termasuk media broadcast?
a. Cable provider b. Cable data
c. Flasdisk d. Calculator
2. Mengapa tarif GSM lebih mahal dibandingkan tarif CDMA?
a. Karena harus bayar pajak
b. Karena CDMA menggunakan tarif lokal
c. Karena GSM harus membayar SLI dan SLJJ
d. Karena GSM memiliki banyak BTS
3. Satu pihak bertambah tapi tidak mengurangi pihak lain. hal ini disebut sebagai..
a. Zero sum
b. positive sum
c. One sum
d. great sum
4. Apa singkatan dari PSTN?
a. Pusat Sistem Teknologi Network
b. Pusat Sistem Telepon Nagrek
c. Plain Sistem Telepon Network
d. Plain System Telephony Network
5. Siapa penemu CAP's pertama...
a. Peter Shumacher
b. Kiwiit Melbourne
c. Peter Kiwiit
d. Peter mark Kiwiit
Sekian soal dari saya... Semoga anda bisa menjawab... ^^
NIM : 1408008
Pa Deki, quiz kmrn saya tidak masuk karena bangun kesianngan dan juga stlh itu langsung jadi panitia open house.. Thx... ^^ Berikut ini saya posting Quiz susulan saya...
1. Manakah di bawah ini yang termasuk media broadcast?
a. Cable provider b. Cable data
c. Flasdisk d. Calculator
2. Mengapa tarif GSM lebih mahal dibandingkan tarif CDMA?
a. Karena harus bayar pajak
b. Karena CDMA menggunakan tarif lokal
c. Karena GSM harus membayar SLI dan SLJJ
d. Karena GSM memiliki banyak BTS
3. Satu pihak bertambah tapi tidak mengurangi pihak lain. hal ini disebut sebagai..
a. Zero sum
b. positive sum
c. One sum
d. great sum
4. Apa singkatan dari PSTN?
a. Pusat Sistem Teknologi Network
b. Pusat Sistem Telepon Nagrek
c. Plain Sistem Telepon Network
d. Plain System Telephony Network
5. Siapa penemu CAP's pertama...
a. Peter Shumacher
b. Kiwiit Melbourne
c. Peter Kiwiit
d. Peter mark Kiwiit
Sekian soal dari saya... Semoga anda bisa menjawab... ^^
Thursday, April 30, 2009
Built to Flip or Built to Last?
Kebalikan Built to Flip adalah Built to Last. Berikut ini kutipan definisi dari Built to Last...
"Built to Last was not about building something that would simply last. It was about building something worthy of lasting—about building a company of such intrinsic excellence that the world would lose something important if that organization ceased to exist."
Semoga bermangpaat... : )
-Sangap_1308004-
"Built to Last was not about building something that would simply last. It was about building something worthy of lasting—about building a company of such intrinsic excellence that the world would lose something important if that organization ceased to exist."
Semoga bermangpaat... : )
-Sangap_1308004-
Wednesday, April 22, 2009
As'ary (1308016)
ISU TELEMATIKA
as'ary (1308016)
'
WiMax disambut antusias'
BANDUNG: Suatu survei menyebutkan tingkat kepedulian (awareness) masyarakat terhadap layanan Wimax sudah cukup tinggi, tetapi mereka belum berani berlangganan sebelum membuktikan kualitas aksesnya.
Dimitri Mahayana, Chairperson Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, menyebutkan survei kepada 150 responden di Bandung dan Jakarta pada Januari ini menunjukkan 63% responden mengetahui teknologi WiMax.
Sebanyak 71% di antaranya bahkan menyatakan ketertarikan berlangganan. Akan tetapi, kata dia, awareness dan ketertarikan tersebut tidak berarti absolut atau membuat publik akan sertamerta berlangganan.
"Mayoritas responden, yaitu 74%, akan melihat dulu sejauhmana kualitas WiMax ini. Kalau ternyata bagus, mereka akan berlangganan," katanya kepada Bisnis di Bandung, kemarin.
Responden tersebut saat ini berlangganan Internet dengan operator, seperti Speedy, IM2, Flash Telkomsel, Indosat 3G, XL, Jalawave, Melsa, dan Fren. 50% dari responden mengakses dengan menggunakan komputer personal.
Frekuensi akses mereka yang mencapai setiap hari mencapai 46%, seminggu tiga kali (3%), seminggu dua kali (7%), seminggu sekali (5%), sebulan sekali (1%), dan tidak tentu mencapai 38%.
Skema tarif
Survei yang dilakukan secara acak tersebut digelar guna menyambut keluarnya Peraturan tentang BWA yang telah ditandatangani Menkominfo Mohammad Nuh pada pekan lalu.
Dimitri melanjutkan responden baru akan berlangganan WiMax jika memang kecepatan yang diberikan terbukti lebih cepat dari teknologi sebelumnya, sebab kecepatan akses merupakan daya tarik utama dari Wimax.
"Kalau soal harga perangkat, kemudahan instalasi, dan jangkauan lebih luas, itu isu-isu berikutnya dari WiMax. Yang masyarakat peduli adalah kebenaran akan kecepatan akses teknologi ini," katanya.
Itulah sebabnya, lanjut Dimitri, hanya 18% responden saja yang berani langsung meninggalkan operator lama guna berlangganan WiMax, sementara 8% lainnya akan tetap berlanggan operator lama dan WiMax sekaligus.
Sharing Vision mencatat selain menunggu dulu kualitas layanan, responden juga akan mempertimbangkan tarif berlangganan yang akan ditawarkan operator. Mayoritas menginginkan Rp100.000-Rp200.000 per bulan, meskipun siap membayar Rp200.000-Rp300.000 per bulan.
Adapun skema pembayaran yang diinginkan adalah bebas menggunakan setiap bulan (time based), hanya sebagian kecil yang ingin volume based.
"Bahkan, 91% responden juga meminta agar perangkat pendukung layanan diberikan gratis juga. Jadi, isu utama menjelang gelaran WiMax adalah kecepatan akses sesuai dengan yang diharapkan, tarif dan perangkat harus terjangkau," katanya.
WiMax merupakan salah satu varian teknologi pita lebar nirkabel mengikuti standar IEEE 802.16d atau IEEE 802.16.e.
Tahun ini penerapan teknologi WiMax diperkirakan berkembang di Indonesia mengingat penetrasi akses pita lebar saat ini masih sangat rendah.
Perusahaan riset Maravedis memperkirakan jumlah pengguna WiMax dunia akan mencapai 110 juta sambungan pada akhir 2013. Riset telematika dunia lainnya menyebutkan jumlah pelanggan WiMax yang 24,6 juta orang pada 2009. Kendati masih jauh dibandingkan dengan pelanggan 3G, yang mencapai 285 juta pada 2009, tetapi WiMax tetap menjanjikan.
Hal ini didorong oleh chipset WiMax yang telah mulai terpasang pada notebook pada semester kedua 2008. Adapun pada perangkat komputasi genggam akan tersedia pada 2009, kemudian berlanjut ke perangkat elektronik pada awal 2010
as'ary (1308016)
'
WiMax disambut antusias'
BANDUNG: Suatu survei menyebutkan tingkat kepedulian (awareness) masyarakat terhadap layanan Wimax sudah cukup tinggi, tetapi mereka belum berani berlangganan sebelum membuktikan kualitas aksesnya.
Dimitri Mahayana, Chairperson Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, menyebutkan survei kepada 150 responden di Bandung dan Jakarta pada Januari ini menunjukkan 63% responden mengetahui teknologi WiMax.
Sebanyak 71% di antaranya bahkan menyatakan ketertarikan berlangganan. Akan tetapi, kata dia, awareness dan ketertarikan tersebut tidak berarti absolut atau membuat publik akan sertamerta berlangganan.
"Mayoritas responden, yaitu 74%, akan melihat dulu sejauhmana kualitas WiMax ini. Kalau ternyata bagus, mereka akan berlangganan," katanya kepada Bisnis di Bandung, kemarin.
Responden tersebut saat ini berlangganan Internet dengan operator, seperti Speedy, IM2, Flash Telkomsel, Indosat 3G, XL, Jalawave, Melsa, dan Fren. 50% dari responden mengakses dengan menggunakan komputer personal.
Frekuensi akses mereka yang mencapai setiap hari mencapai 46%, seminggu tiga kali (3%), seminggu dua kali (7%), seminggu sekali (5%), sebulan sekali (1%), dan tidak tentu mencapai 38%.
Skema tarif
Survei yang dilakukan secara acak tersebut digelar guna menyambut keluarnya Peraturan tentang BWA yang telah ditandatangani Menkominfo Mohammad Nuh pada pekan lalu.
Dimitri melanjutkan responden baru akan berlangganan WiMax jika memang kecepatan yang diberikan terbukti lebih cepat dari teknologi sebelumnya, sebab kecepatan akses merupakan daya tarik utama dari Wimax.
"Kalau soal harga perangkat, kemudahan instalasi, dan jangkauan lebih luas, itu isu-isu berikutnya dari WiMax. Yang masyarakat peduli adalah kebenaran akan kecepatan akses teknologi ini," katanya.
Itulah sebabnya, lanjut Dimitri, hanya 18% responden saja yang berani langsung meninggalkan operator lama guna berlangganan WiMax, sementara 8% lainnya akan tetap berlanggan operator lama dan WiMax sekaligus.
Sharing Vision mencatat selain menunggu dulu kualitas layanan, responden juga akan mempertimbangkan tarif berlangganan yang akan ditawarkan operator. Mayoritas menginginkan Rp100.000-Rp200.000 per bulan, meskipun siap membayar Rp200.000-Rp300.000 per bulan.
Adapun skema pembayaran yang diinginkan adalah bebas menggunakan setiap bulan (time based), hanya sebagian kecil yang ingin volume based.
"Bahkan, 91% responden juga meminta agar perangkat pendukung layanan diberikan gratis juga. Jadi, isu utama menjelang gelaran WiMax adalah kecepatan akses sesuai dengan yang diharapkan, tarif dan perangkat harus terjangkau," katanya.
WiMax merupakan salah satu varian teknologi pita lebar nirkabel mengikuti standar IEEE 802.16d atau IEEE 802.16.e.
Tahun ini penerapan teknologi WiMax diperkirakan berkembang di Indonesia mengingat penetrasi akses pita lebar saat ini masih sangat rendah.
Perusahaan riset Maravedis memperkirakan jumlah pengguna WiMax dunia akan mencapai 110 juta sambungan pada akhir 2013. Riset telematika dunia lainnya menyebutkan jumlah pelanggan WiMax yang 24,6 juta orang pada 2009. Kendati masih jauh dibandingkan dengan pelanggan 3G, yang mencapai 285 juta pada 2009, tetapi WiMax tetap menjanjikan.
Hal ini didorong oleh chipset WiMax yang telah mulai terpasang pada notebook pada semester kedua 2008. Adapun pada perangkat komputasi genggam akan tersedia pada 2009, kemudian berlanjut ke perangkat elektronik pada awal 2010
Monday, April 20, 2009
opini industri telematika
Opini Industri Telematika
Andi Asdiar (1308017)
Sistem Komputer
Menurut saya Industri Telematika sangat di butuhkan oleh masyarakat oleh karena itu sangat berkembang dengan pesat dari waktu ke wktu. perkembangan telematika menjadi salah satu elemen atau divisi sebuah industri yg perkembangannya sangat pesat, karena setiap alat atau produksi dari telematika bersingggungan langsung dengan rakyat.Contohnya seperti computer,telpon,tv,radio,dll yang sangat dibutuhkan dalam memunuhi kebutuhan manusia. Masyarakat sekarang lebih memfokuskan diri pada efisiensi waktu, tenaga, dan biaya.
Pembangunan sektor telekomunikasi diyakini akan menarik berkembangnya sektor – sektor lain, sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang secara konsisten menyatakan bahwa penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%.
Akibat arus globalisasi ekonomi dan kondisi di banyak negara infrastruktur telematikanya telah tersedia dalam jumlah yang cukup banyak, maka oleh lingkungan internasional, teknologi telematika khususnya telekomunikasi telah dianggap sebagai komoditas, dan oleh karenanya dalam aktivitas transaksinya selalu menggunakan perhitungan bisnis yang berorientasi profit.
Dengan adanya kemajuan teknologi yg semakin pesat, Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, pasti akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia yang ada.karena industri telematika bisa membawa dampak atau perubahan yang besar pada suatu negara. Masalah infrastruktur telekomunikasi dan informasi akan semakin mudah dipahami apabila kita melihat wilayah Indonesia bagian timur yang dari sisi kondisi geografisnya cukup sulit untuk dijangkau dan mengakibatkan pembangunannya selalu tertinggal dari wilayah Indonesia lainnya. Dengan adanya teknologi telematika aliran informasi dapat diterima oleh penduduk di kawasan Indonesia timur pada saat yang bersamaan dengan penduduk di daerah lainnya, sehingga tidak terjadi masalah kesenjangan informasi yang akan berakibat pada kurang kompetitifnya daerah kawasan Indonesia timur. Demikian juga dalam hal pendidikan, dengan adanya teknologi telematika, hambatan untuk memperoleh pendidikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga tingkat tinggi dapat diminimalisir melalui tele-education. Perdagangan dapat dipercepat transaksinya dan perhitungan bisnis menjadi lebih akurat melalui e-commerce. Selanjutnya diharapkan pertumbuhan pembangunan akan terjadi dengan memberdayakan potensi daerah kawasan Indonesia timur itu sendiri.
Andi Asdiar (1308017)
Sistem Komputer
Menurut saya Industri Telematika sangat di butuhkan oleh masyarakat oleh karena itu sangat berkembang dengan pesat dari waktu ke wktu. perkembangan telematika menjadi salah satu elemen atau divisi sebuah industri yg perkembangannya sangat pesat, karena setiap alat atau produksi dari telematika bersingggungan langsung dengan rakyat.Contohnya seperti computer,telpon,tv,radio,dll yang sangat dibutuhkan dalam memunuhi kebutuhan manusia. Masyarakat sekarang lebih memfokuskan diri pada efisiensi waktu, tenaga, dan biaya.
Pembangunan sektor telekomunikasi diyakini akan menarik berkembangnya sektor – sektor lain, sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang secara konsisten menyatakan bahwa penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%.
Akibat arus globalisasi ekonomi dan kondisi di banyak negara infrastruktur telematikanya telah tersedia dalam jumlah yang cukup banyak, maka oleh lingkungan internasional, teknologi telematika khususnya telekomunikasi telah dianggap sebagai komoditas, dan oleh karenanya dalam aktivitas transaksinya selalu menggunakan perhitungan bisnis yang berorientasi profit.
Dengan adanya kemajuan teknologi yg semakin pesat, Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, pasti akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia yang ada.karena industri telematika bisa membawa dampak atau perubahan yang besar pada suatu negara. Masalah infrastruktur telekomunikasi dan informasi akan semakin mudah dipahami apabila kita melihat wilayah Indonesia bagian timur yang dari sisi kondisi geografisnya cukup sulit untuk dijangkau dan mengakibatkan pembangunannya selalu tertinggal dari wilayah Indonesia lainnya. Dengan adanya teknologi telematika aliran informasi dapat diterima oleh penduduk di kawasan Indonesia timur pada saat yang bersamaan dengan penduduk di daerah lainnya, sehingga tidak terjadi masalah kesenjangan informasi yang akan berakibat pada kurang kompetitifnya daerah kawasan Indonesia timur. Demikian juga dalam hal pendidikan, dengan adanya teknologi telematika, hambatan untuk memperoleh pendidikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga tingkat tinggi dapat diminimalisir melalui tele-education. Perdagangan dapat dipercepat transaksinya dan perhitungan bisnis menjadi lebih akurat melalui e-commerce. Selanjutnya diharapkan pertumbuhan pembangunan akan terjadi dengan memberdayakan potensi daerah kawasan Indonesia timur itu sendiri.
Wednesday, April 08, 2009
Issue Industri Telematika (Jaringan Komersial 4G/LTE)
Ridwan Sukma Pribadi
1308020
Sistem Komputer
Jaringan Komersial 4G/LTE
Pemimpin operator telekomunikasi di Skandinavia dan negara-negara Baltik telah memilih Huawei unuk menyediakan jaringan komersial 4G/LTE pertama di dunia.
Huawei dan TeliaSonera akan meningkatkan kecepatan mobile broadband secara signifikan melalui peningkatan kualitas dan kapasitas solusi LTE modern Huawei di Oslo, Norwegia.
Dalam keterangan resmi Huawei, Jumat (16/1/2008), Huawei akan menyediakan solusi end-to-end LTE yang ramah lingkungan termasuk LTE base stations, jaringan inti (core network) dan OSS (operating support system) di seluruh Oslo. Huawei juga akan menyediakan berbagai layanan seperti desain jaringan, penyelenggaraan, integrasi sistem dan sistem pendukung.
Kontrak kerjasama ini menandari sebuah langkah penting evolusi TeliaSonera menuju jaringan solusi generasi penerus telekomunikasi. Dengan base Station Generasi keempat dari Huawei, solusi LTE Huawei dapat menyediakan jaringan bergerak All-IP berkecepatan tinggi, rendah latensi dengan efisiensi frekuensi yang tinggi. Teknologi LTE dapat mengirimkan tingkat data bergerak baru yang memungkinkan TeliaSonera memperkenalkan pengalaman mobile broadband tercepat untuk para konsumennya.
“Huawei terus fokus pada upaya memberikan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para operator dan memenuhi kebutuhan para konsumen kami,” ujar Presiden Huawei untuk Eropa Chengdong Yu.
Kontrak kerjasama ini menandari sebuah langkah penting evolusi TeliaSonera menuju jaringan solusi generasi penerus telekomunikasi. Dengan base Station Generasi keempat dari Huawei, solusi LTE Huawei dapat menyediakan jaringan bergerak All-IP berkecepatan tinggi, rendah latensi dengan efisiensi frekuensi yang tinggi. Teknologi LTE dapat mengirimkan tingkat data bergerak baru yang memungkinkan TeliaSonera memperkenalkan pengalaman mobile broadband tercepat untuk para konsumennya.
"Huawei terus fokus pada upaya memberikan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para operator dan memenuhi kebutuhan para konsumen kami," ujar Presiden Huawei untuk Eropa Chengdong Yu.
Handphone 4G
Berita terbaru dari LG Electronics Inc, yang kini telah bersiap memproduksi handphone LTE (Long Term Evolution). Menurut perusahaan terbesar kelima di dunia yang berpusat di Seoul, Korea Selatan ini, telah berhasil menciptakan chip prototype modem berbasis 3GPP atau teknologi 4G, yang diharapkan mampu menigkatkan kecepatan akses Internet seluler. LG mengaku telah mengembangkan chip modem tersebut selama tiga tahun, dengan kecepatan download hingga 100 Mbps dan upload 50Mbps.
Namun, kecepatan itu jauh lebih tinggi daripada 3G HSDPA. Saat ini, kecepatan download maksimum HSDPA adalah 7,6 Mbps. “Setelah LG berhasil mengembangkan dan menguji modem handset 4G pertama, kehadiran handset LTE menjadi semakin dekat. Terobosan teknologi terbaru LG ini akan kami manfaatkan untuk memperkuat posisi LG di industri ponsel global,” ujar Chief Technology Officer LG Electronics Inc Dr Woo Hyun Paik.
Menurut Hyun Paik, chip modem ini berukuran sangat kecil yaitu 13 x 13mm. LG mengklaim bahwa teknologi LTE ini mudah diimplementasikan di jaringan LTE karena menggunakan teknologi WCDMA. Menurut LG, sebanyak 85% operator seluler WCDMA di dunia akan mampu melakukan upgrade jaringan seluler menjadi LTE dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika harus membangun jaringan baru yang menggunakan teknologi berbeda.
1308020
Sistem Komputer
Jaringan Komersial 4G/LTE
Pemimpin operator telekomunikasi di Skandinavia dan negara-negara Baltik telah memilih Huawei unuk menyediakan jaringan komersial 4G/LTE pertama di dunia.
Huawei dan TeliaSonera akan meningkatkan kecepatan mobile broadband secara signifikan melalui peningkatan kualitas dan kapasitas solusi LTE modern Huawei di Oslo, Norwegia.
Dalam keterangan resmi Huawei, Jumat (16/1/2008), Huawei akan menyediakan solusi end-to-end LTE yang ramah lingkungan termasuk LTE base stations, jaringan inti (core network) dan OSS (operating support system) di seluruh Oslo. Huawei juga akan menyediakan berbagai layanan seperti desain jaringan, penyelenggaraan, integrasi sistem dan sistem pendukung.
Kontrak kerjasama ini menandari sebuah langkah penting evolusi TeliaSonera menuju jaringan solusi generasi penerus telekomunikasi. Dengan base Station Generasi keempat dari Huawei, solusi LTE Huawei dapat menyediakan jaringan bergerak All-IP berkecepatan tinggi, rendah latensi dengan efisiensi frekuensi yang tinggi. Teknologi LTE dapat mengirimkan tingkat data bergerak baru yang memungkinkan TeliaSonera memperkenalkan pengalaman mobile broadband tercepat untuk para konsumennya.
“Huawei terus fokus pada upaya memberikan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para operator dan memenuhi kebutuhan para konsumen kami,” ujar Presiden Huawei untuk Eropa Chengdong Yu.
Kontrak kerjasama ini menandari sebuah langkah penting evolusi TeliaSonera menuju jaringan solusi generasi penerus telekomunikasi. Dengan base Station Generasi keempat dari Huawei, solusi LTE Huawei dapat menyediakan jaringan bergerak All-IP berkecepatan tinggi, rendah latensi dengan efisiensi frekuensi yang tinggi. Teknologi LTE dapat mengirimkan tingkat data bergerak baru yang memungkinkan TeliaSonera memperkenalkan pengalaman mobile broadband tercepat untuk para konsumennya.
"Huawei terus fokus pada upaya memberikan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para operator dan memenuhi kebutuhan para konsumen kami," ujar Presiden Huawei untuk Eropa Chengdong Yu.
Handphone 4G
Berita terbaru dari LG Electronics Inc, yang kini telah bersiap memproduksi handphone LTE (Long Term Evolution). Menurut perusahaan terbesar kelima di dunia yang berpusat di Seoul, Korea Selatan ini, telah berhasil menciptakan chip prototype modem berbasis 3GPP atau teknologi 4G, yang diharapkan mampu menigkatkan kecepatan akses Internet seluler. LG mengaku telah mengembangkan chip modem tersebut selama tiga tahun, dengan kecepatan download hingga 100 Mbps dan upload 50Mbps.
Namun, kecepatan itu jauh lebih tinggi daripada 3G HSDPA. Saat ini, kecepatan download maksimum HSDPA adalah 7,6 Mbps. “Setelah LG berhasil mengembangkan dan menguji modem handset 4G pertama, kehadiran handset LTE menjadi semakin dekat. Terobosan teknologi terbaru LG ini akan kami manfaatkan untuk memperkuat posisi LG di industri ponsel global,” ujar Chief Technology Officer LG Electronics Inc Dr Woo Hyun Paik.
Menurut Hyun Paik, chip modem ini berukuran sangat kecil yaitu 13 x 13mm. LG mengklaim bahwa teknologi LTE ini mudah diimplementasikan di jaringan LTE karena menggunakan teknologi WCDMA. Menurut LG, sebanyak 85% operator seluler WCDMA di dunia akan mampu melakukan upgrade jaringan seluler menjadi LTE dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika harus membangun jaringan baru yang menggunakan teknologi berbeda.
Subscribe to:
Posts (Atom)