Monday, September 19, 2005

Baidu.com



Search engine paling popular di China, Baidu.com, saat ini banyak diperbincangkan orang. Saham Baidu.com yang yang bulan lalu listed di Nasdaq, bursa-nya perusahaan non traditional, sudah mencapai angka US$87 juta. Pertanyaannya kenapa perusahaan search engine berbahasa China ini punya persepsi yang cukup bagus buat investor ?

Beberapa alasan antara lain :

  1. Menurut survey China Internet Network Information Center yang dilakukan di tiga kota besar China, saat ini Baidu.com mendominasi pasar dengan angka 47.8% dibandingkan Google di angka 33% sisanya dibagi kecil-kecil untuk Sohu, Sina termasuk Yahoo.
  2. Meski konsumer China relative tidak lebih berduit dibanding konsumer US atau Eropa, namun ada sekitar 1,3 milyard populasi China dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 9% pertahun. Diperkirakan sekitar 30 juta yang masuk golongan kelas menengah keatas, khususnya di kota Shanghai dan Guangzhou, menjadi potensial konsumer di bisnis internet sebagai pembeli barang-barang mewah. Angka itu bisa tumbuh menjadi 100 juta dalam 3 tahun kedepan yang mampu melebihi Jepang.
  3. Meski pendapatan Baidu di US$8.4 juta masih jauh dibanding Google (US$1.38 milyar), Baidu masih menjadi situs berbahasa China yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia (termasuk penduduk Chinatown di banyak kota besar dunia). Google pun memiliki beberapa saham di Baidu.com meski tidak disebutkan berapa persen.
  4. Koneksi dengan perusahaan lokal dan bisnis rumahan menjadi keunggulan Baidu yang tidak mensyaratkan kartu kredit untuk pembelian dibandingkan Google. Pendapatan Google di China tahun lalu masih dibawah US$6.1 juta, karena konsumer harus menggunakan kartu kredit sementara orang China jarang menggunakan kartu kredit.
  5. Baidu lebih terbiasa dengan aturan sensor pemerintah terkait dengan issue politik, namun untuk sebagian pengguna internet di China yang serius di bisnis justru diuntungkan dengan hasil searching yang lebih fokus dibandingkan search engine lain yang seringkali memunculkan seluruh kemungkinan pencarian meski tidak relevan.

(dicuplik dari berita - Baidu: Not Just "China's Google" ).

Kesimpulannya, faktor jumlah penduduk yang potensial masih dominan untuk bisnis semacam Baidu.com. Tidak saja jumlah populasi yang besar namun diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Mungkin seperti juga bisnis lain (contoh seluler) setelah sukses di China, India bisa menjadi pasar bagus. Sehingga portal berbahasa India bisa jadi punya persepsi bagus, apalagi penduduk India yang merantau ke negara lain juga cukup banyak. Selain aspek bahasa, kebiasaan penggunanya juga harus menjadi perhatian.

Bagaimana dengan Indonesia ? aspek populasi cukup mendukung, namun bagaimana dengan aspek daya beli ? Apalagi melihat kebiasaan pengguna kita yang cenderung mencari yang gratisan. Lalu, strategi apa yang musti dilakukan untuk portal Indonesia, Plasa.com misalnya ...

No comments: