Imanuel ch lefta (1307009)
BTS Bersama Bikin Efisien dan Akur
Perang tarif pulsa antaroperator seluler memang sengit. Tapi bukan berarti sesama operator itu tak bisa akur. Kini, mereka akan akur yakni dalam hal penggunaan menara bersama sesama operator seluler. Langkah itu dijalankan menyusul terbitnya regulasi mengenai penggunaan bersama BTS (Base Transceiver Station) bersama.
Regulasi BTS bersama ini dikeluarkan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dengan tujuan mendorong efisiensi kerja para operator. “Regulasi tentang penggunaan BTS bersama ini adalah salah satu kebijakan untuk mendorong para operator dapat melakukan tindakan efisiensi internal yang masih satu paket dengan regulasi tarif interkoneksi. Kebijakan penurunan tarif interkoneksi ini bukan kebijakan terpisah, tetapi sebuah kebijakan yang terencana dan menjadi satu kesatuan dengan berbagai rencana pemerintah berkait dengan upaya mendorong efisiensi kerja operator. Karena itu kebijakan-kebijakan yang dinilai akan menghambat proses efisiensi operator akan dikaji,” kata Menkominfo Mohammad Nuh beberapa waktu lalu.
Apalagi, di daerah soal keberadaan BTS yang marak bertebaran di beberapa tempat dalam jarak yang pendek juga sering diributkan dan menimbulkan protes. Bukan saja dari pemerintah daerah karena mengganggu tata ruang kota, tetapi protes juga sering datang dari masyarakat. Maka tak ayal banyak kejadian BTS dirobohkan warga dan kasus lainnya. Untuk menekan biaya pemasangan BTS yang cukup mahal, maka para operator harus saling bekerja sama dalam membangun tower bersama. Dengan pemakaian tower bersama tersebut, maka akan mengurangi jumlah BTS yang sering diprotes karena tata letaknya yang tak beraturan. Di daerah pun, para pelaku operator harus siap-siap berkolaborasi menjalankan regulasi operator bersama tersebut.
Djoko Aryono, Public Relations Indosat Solo, kepada Joglosemar mengatakan, pemakaian tower bersama tersebut sangat menguntungkan pihak operator. “Dengan pemakaian satu BTS untuk dimanfaatkan secara bersama-sama, baik dengan operator GSM maupun CDMA, maka akan lebih efisien. Sehingga tidak akan banyak pohon tower berdiri. Dan tentunya mengurangi polemik di tingkat masyarakat,” katanya.
Memang, kebijakan pemakaian BTS bersama sudah bergulir semenjak tahun 2007 kemarin. Dan perturan tersebut, merupakan kebijakan dari Dirjen Postel. Kemudian, untuk penerapan peraturan tersebut, akan diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah, dengan ketetapan. “Peraturan tersebut tergantung dari masing-masing pemerintah kabupaten maupun kota,” jelasnya.
Dengan adanya peraturan tersebut, maka sampai sekarang ini pihak Indosat baru menjalin kerja sama dengan pihak operator XL. Terjalinnya kerja sama penggunaan BTS bersama tersebut, ternyata sampai saat ini baru terdapat dua titik, yakni Pengging dan Manyaran. Namun, ia tidak memungkiri jika ke depan, pasti akan banyak operator yang menggunakan BTS bersama. “Sekarang para operator sedang melakukan survey progress,” paparnya. Sementara itu, Atiek Susanti, Area Sales Officer Coordinator Solo, mengakui jika pihak XL memang melakukan kerja sama dengan operator lain dalam menggunakan BTS bersama.
Adapun, operator yang bekerja sama dengan XL, yakni Fren dan Indosat. Namun, ketika ditanyai mengenai jumlah persisnya keberadaan BTS bersama, ia tidak begitu tahu berapa jumlah tepatnya. “Maaf saya kurang tahu, berapa jumlah BTS bersama yang ada di Solo,” ucapnya. Operator Ceria pun juga melakukan telah melakukan hal yang sama. Seperti dikatakan Ari Bobo, Asisstant Marketing Officer operator telekomunikasi Ceria milik PT. Sampoerna Telekomunikasi kepada Joglosemar, Rabu (13/8).
Ia mengatakan, Ceria telah melakukan kerja sama dengan pihak operator lain, khususnya dalam menyelenggarakan pemakaian BTS bersama. Adapun BTS bersama yang dimiliki oleh Ceria, ada sekitar 14 titik yang ada di seluruh wilayah Surakarta.
“Untuk Solo ada dua titik, Sragen dua titik, Boyolali dua titik, Karanganyar satu titik, Wonogiri dua titik, Klaten dua titik dan beberapa titik lainnya,” ujarnya.
Disinggung mengenai siapa saja operator yang melakukan kerja sama dalam menggunakan BTS bersama, ia mengakui jika operator telekomunikasi XL dan Fren yang telah menjalin kerja sama. “Ada beberapa BTS yang memang milik Ceria sendiri,” akunya. Dengan adanya BTS bersama, maka ia mengakui jika penggunaannya lebih efisien. Karena, tidak perlu membangun sendiri BTS tersebut. Pasalnya, kalau membangun BTS sendiri membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebagai gambaran, satu BTS bisa menghabiskan biaya sebanyak Rp 1 miliar. Selain itu, biasanya dalam mendirikan BTS, pastinya akan memperhatikan berbagai aspek, seperti halnya aspek Amdal, lingkungan maupun masyarakat itu sendiri. Untuk itu, dengan adanya pemakaian BTS bersama, maka akan lebih efisien
Friday, February 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment