Thursday, February 19, 2009

Issue Telematika tentang 4G

Grace Natalia
1308008



Teknologi 4G atau Generasi keempat merupakan teknologi komunikasi mobile yang sebentar lagi akan berkompetisi dengan teknologi 3G yang saat ini sedang marak digunakan. Ciri khas teknologi 4G adalah seluruh jaringan yang sudah berbasis IP. Teknologi 4G ini juga memiliki ciri khas bahwa ponsel ini akan tetap berfungsi dengan baik bila digunakan dalam kendaraan dengan kecepatan 150 Km/jam dengan kecepatan transfer mencapai 54Mbps. Dari artikel “Bersiap dengan Teknologi Pre-4G setelah Teknologi 3G”, kita dapat melihat bahwa saat teknologi 4G telah diimplementasikan, ponsel-ponsel berbasis 3G akan berkurang kepopulerannya dan digantikan oleh laptop-laptop yang dilengkapi wi-fi dan softphone, juga oleh PDA yang dilengkapi wi-fi, yang dapat digunakan sebagai Pre-4G phone, juga perangkat-perangkat lain yang mendukung Push-To-Talk dan SIP yang dapat juga digunakan untuk keperluan berkomunikasi dengan teknologi Pre-4G.

Beberapa perusahaan pun sudah mulai melakukan pengembangan teknologi 4G ini. Seperti Huawei, Intel, VMAX, LG, dan perusahaan lainnya. Dalam artikel “Huawei Kembalikan Jaringan LTE TeliaSonera”, Huawei dipercaya oleh pemimpin operator telekomunikasi di Skandinavia dan negara-negara Baltik untuk menyediakan jaringan komersial 4G/LTE pertama di dunia. Huawei akan menyediakan solusi end-to-date LTE yang ramah lingkungan dan menyediakan layanan seperti desain jaringan, penyelenggaraan, integrasi sistem dan sistem pendukung. Intel pun memulai pergerakannya dengan menginvestasikan jutaan dolar untuk mengembangkan teknologi 4G di Taiwan yang akan digarap oleh operator VMAX, seperti yang diberitakan pada artikel “Intel Invetasi 11,5jt Untuk 4G Taiwan”. LG pun berencana memproduksi ponsel LTE pada 2010. Dalam artikel “LG Kembangkan Chip 4G” dijelaskan bahwa LG Electronics Inc berhasil mengembangkan chip modern berbasis teknologi 3GPP Long Term Evolution (LTE) atau yang disebut sebagai 4G, yang diharapkan dapat mendorong penciptaan ponsel yang memiliki akses internet berkecepatan tinggi. Namun dalam artikel “Operator Dunia Belum Siap Jalani LTE“, seorang analisis dari ABI Research mengatakan bahwa sebagian besar operator di dunia kemungkinan besar belum siap berpindah ke LTE karena kecepatan downlink dan uplink, yang masing-masing mencapai 100 Mbps dan 50 Mbps, hanya dapat dilakukan dalam jaringan berfrekuensi 20 Mhz, sedangkan frekuensi tersebut pun merupakan ‘barang mewah’ yang tidak dimiliki sebagian besar operator di dunia.

Dari artikel-artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknologi 4G yang diharapkan mampu meningkatkan kecepatan akses internet seluler tersebut, sampai saat ini masih dalam tahap perkembangan. Perusahaan-perusahaan pun memulai pergerakan mereka dengan berbagai cara untuk merealisasikan teknologi 4G ini. Walaupun tidak semua pihak optimis dengan pengembangan teknologi ini, 4G akan tetap terus dikembangkan sampai dapat memenuhi kebutuhan operator dan user yang menginginkan kecepatan lebih, serta efisienisme dan efektifitas yang lebih tinggi.

(=^o^=)v

No comments: